Pria aneh dengan sekotak cinta - Let you go (A)


Ala masih mencintaimu hingga detik ini, Pura. Kamu lah yang membuat Ala jatuh cinta sedalam ini, hanya kamu. Kehilangan kamu, membuat Ala kehilangan separuh diri Ala. Tapi Ala sadar, Ala kehilangan kamu di saat Ala tahu bahwa kamu juga mencintai Ala. Hal itu membuat Ala bahagia, karena Ala tahu Ala cinta terakhir kamu. 

Pura, Ala tidak akan pernah melupakan kamu. Sampai kapanpun, bahkan sampai Ala menemukan orang yang membuat Ala jatuh cinta lagi. Di saat itu, Ala akan tetap menyimpan kamu sebagai kenangan Ala yang indah. Karena memang kamu hal terindah buat Ala.

Pura, kamu mengajarkan Ala berbagai hal. Kamu mengajarkan Ala untuk mencintai seseorang dengan teramat dalam. Kamu juga mengajarkan Ala bagaimana rasanya dicintai seseorang dengan teramat dalam. Dan hal itu adalah hal yang sangat berharga bagi Ala.

Pura, terimakasih untuk semuanya, untuk cinta yang kamu berikan kepada Ala. Terimakasih telah menjadi seseorang yang selalu ada di saat Ala butuh kamu. Terimakasih telah membuat Ala percaya bahwa sejatinya cinta itu memang ada. Dan terimakasih telah membuat Ala mencintaimu.

Kamu lelaki baik yang berhasil menghancurkan pertahanan Ala. Dihadapanmu Ala polos tanpa sehelai benangpun sehingga kamu bebas melihat diri Ala yang sesungguhnya. Ala menyukai caramu yang membuat Ala menjadi ketergantungan akanmu. Kamu berhasil menjadi satu-satunya orang yang membuat Ala yakin kalau menjadi lemah itu bukanlah sebuah dosa.

Kelemahan Ala kamu peluk erat, Pura. Kamu membuat Ala yakin bahwa percaya seutuhnya kepada manusia lain bukanlah kesalahan yang sangat besar. Tidak, kamu tidak melulu membahagiakan Ala, di satu saat kamu membuat Ala hancur berkeping-keping. Tapi di saat itu juga, kamulah yang berhasil mengumpulkan kepingan itu lagi. Kamu membahagiakan Ala lalu menghancurkan Ala kemudian membangun Ala kembali.

Di saat itu pula Ala tersadar, apapun tantangan bersamamu Ala akan sanggup menghadapinya. Sebab kamulah rumah Ala, tidak peduli apapun yang terjadi, kamu tetap menjadi tempat Ala pulang. Dan beruntungnya Ala, kamu juga menganggap Ala adalah rumahmu. Ala sangat yakin, berdua kita akan menjadi rumah yang sangat nyaman satu sama lain. Walaupun kita akan menghancurkan satu sama lain tetapi kita akan baik-baik saja karena kita berjuang, berjuang untuk kebahagian bersama, berjuang untuk rasa yang benar-benar besar, berjuang untuk selalu bertahan, berjuang karena kita mencintai satu sama lain. 

Ala ingat hari itu, ketika kamu menghancurkan Ala sejadi-jadinya. Ala ingin menyerah padamu, kamupun berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kita. Saat malam menjemput, kamu tersenyum kepada Ala, di saat itu Ala ikut tersenyum. Ala luluh karena senyumanmu, senyuman yang selalu menenangkan Ala, senyuman yang selama ini menjadi candu Ala.

Ala juga ingat hari itu, ketika Ala menghancurkan Pura sejadi-jadinya. Pura ingin menyerah pada Ala, tetapi Ala berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kita. Saat malam menjemput, Ala masih tidak berhenti menangis ingin memelukmu kembali, Ala masih tidak berhenti menangis ingin kita menjadi utuh kembali. Di saat itu kamu memeluk Ala dengan erat.

“Jangan menangis, aku benci melihat kamu menangis sesedih ini. Tidak ada yang boleh menyakiti perempuanku sedalam ini, sekalipun diriku sendiri. Sayang, kita akan baik-baik saja, Pura berjanji.” Katamu saat itu, lalu untuk yang pertama kalinya bibirmu menyentuh bibir Ala. Lembut, rasa bibirmu. Itu adalah ciuman pertama kita juga pertama bagi Ala maupun kamu semasa hidup kita.

Kamu tahu itu apa artinya, sayang? Kita akan baik-baik saja, apapun yang terjadi kita akan tetap bertahan satu sama lain. Sebab Ala yakin rasa cinta kita melebihi apapun, bahkan melebihi dari rasa sakit yang paling sakit. Sebab Ala juga yakin, kita adalah obat yang menyembuhkan luka yang dapat kita timbulkan. Sekali lagi, kita akan selalu baik-baik saja, karena rasa cinta kita berada di urutan paling atas di masing-masing hidup kita.

Tapi, terkadang kenyataan tak selalu indah, bukan? Walaupun kita akan tetap bersama walaupun banyak tantangan di depan, tetap saja pada akhirnya kita akan meninggalkan satu sama lain cepat atau lambat. Dan kamu meninggalkan Ala duluan, perempuan jahat itu yang membuat Ala kehilangan kamu. Ditinggalkan kamu adalah hal yang paling menyakitkan sehingga Ala tidak dapat merasakan apa-apa lagi, Ala berubah menjadi mayat hidup. Pura, tanpamu Ala mati.

Butuh waktu yang lama untuk Ala sembuh. Butuh waktu yang lama untuk Ala bisa melepaskan kepergian kamu. Butuh waktu yang lama untuk Ala benar-benar menerima fakta bahwa Ala sendiri di sini. Butuh waktu yang lama agar Ala bisa mengikhlaskan itu semua.

Namun, pada akhirnya Ala tahu, Ala tidak bisa terus-terusan seperti ini karena kamupun pasti sedih melihat Ala seperti ini. Ala bangkit kembali untuk kamu, untuk kita. Ala akan merawat tempat tinggalmu yang baru. Ala akan menjadi seseorang yang kamu cintai lagi.

“Berbahagialah, karena bahagiamu adalah bahagiaku.” Itu kata terakhir kamu sebelum kamu menjadi abu dan hilang diterbangkan angin. Dan itu adalah hal yang harus Ala wujudkan, karena Ala mencintaimu, mencintai kita. Ala akan mencoba mencari kebahagiaan Ala lagi dengan kamu yang selalu berada di ruang paling dalam di hati Ala.

Terimakasih Pura, berbahagia di sana ya. Ala mencintaimu teramat dalam.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. You have been deleted your comment, but i saw it in my gmail's. Thankyou for reading, First Last!

    BalasHapus

Posting Komentar