Dunia ini lucu karena manusianya



Dunia ini lucu. Lebih lucu dari acara komedi yang ratingnya tinggi di televisi. Lebih lucu dari semua badut yang mempunyai bermacam-macam bentuk. Lebih lucu dari video musibah orang lain yang dijadikan bahan tertawaan di media sosial.

Dunia ini lucu karena manusianya beserta kejadiannya. Manusia. Mahluk yang luarnya tampak sempurna tapi di dalamnya bisa lebih rendah dari ayam-ayam lucu yang kerjaannya hanya makan, ekskresi, dan mengerami telurnya.

Lebih rendah? Kenapa? Karena manusia adalah ciptaan yang mempunyai otak tapi otak seringkali tak berfungsi. Dan diciptakan dengan perasaan tapi seringkali perasaan itu tak berfungsi.

Bahkan kebanyakan dari manusia membuat hidupnya menjadi lucu dengan sendirinya. Dengan cara mentertawakan hidup orang lain yang bahkan kelucuannya tidak lebih dari hidupnya. Dan menyepak keras manusia lain yang mentertawakan hidupnya. Ironi, bukan?

Dan setelah manusia puas tertawa mereka mengganggap hal tersebut tak pernah terjadi. Seakan hidup dia-yang-ditertawakan-tadi akan baik-baik saja. Serta perbuatannya tidak membuat dia-tadi menjadi berbeda. Ketika dia berbeda, manusia lain seakan menghakiminya.

Manusia dia-tadi juga lucu. Membiarkan manusia lain mentertawakannya disaat dia bisa membuat mereka bungkam. Tidak membuat mereka tahu bahwa kehidupan mereka lah yang lebih patut ditertawakan sampai perut kram daripada kehidupannya.  Tapi dia tidak melakukannya, lalu dia mengubah semuanya seakan-akan keadaan yang salah.

Tak bisakah, kita manusia berpikir barang sejenak mengenai kehidupan kita dan melupakan kehidupan orang lain? Tak bisa kah, kita manusia menggunakan otak dan perasaan yang sedari kecil sudah tertanam? Tak bisa kah, kita manusia mentertawakan hidup sendiri dan menjaga baik hidup orang lain?

Saya yakin bisa. Karena saya juga manusia. Kalian juga manusia. Kita semua manusia.

Tentu saya pernah menjadi dia-tadi dan manusia-tadi. Tentu. Tapi saya telah menepi sejenak dan mulai mentertawakan hidup saya. Ternyata rasanya lebih lucu dibandingkan mentertawakan manusia lain yang kita belum tahu sepenuhnya.

Walaupun saya masih belum sepenuhnya tidak tertawa dengan kehidupan manusia lain tapi saya yakin makin lama saya makin bisa. Karena ya, ini baru permulaan dan hidup saya masih panjang untuk mentertawakan hidup saya sendiri.

Kalau begitu, saya sebagai manusia mau mengajak kalian manusia lain untuk setidaknya memikirkan tulisan ini. Dan kalau bisa, maukah kalian bersama saya mentertawakan hidup kita masing-masing serta menjaga hidup manusia yang lain? Kalau mau, sini pegang tangan saya. Semoga kita semua beruntung! Saya sayang kalian! Dan hidup saya lebih lucu dari hidup kalian...:))



P.S. Saya tertawa beneran loh :d

Komentar